Masyarakat Indonesia Makin Peduli Software Asli |
“Edukasi berhasil, karena ada perubahan data dari sebelum 2014 dengan setelah 2014,” kata Justiasari dalam diskusi bahaya penggunaan counterfeit software di Harum Manis Restaurant Jakarta, Jumat, 30 September 2016. Ia menyampaikan berdasarkan survei tahun 2010 hingga 2014, sebanyak 500 responden survei menyatakan belum tentu mau membeli software asli atau original.
Sedangkan setelah tahun 2014, survei serupa yang dilakukan MIAP mendapati sebanyak 38 persen responden survei sudah mau membeli atau mencari software asli atau original.
Justiasari menyatakan selama beberapa waktu belakangan pihaknya secara terus menerus melakukan sosialisasi terhadap bahaya penggunaan produk software palsu. Aksi sosialisasi pernah dilakukan di Bandara Soekarno Hatta. Masyarakat Indonesia Anti Pemalsuan membagikan brosur dan memberikan edukasi singkat kepada para penumpang yang terlihat membawa komputer jinjing atau laptop. Penumpang yang bersedia laptopnya diperiksa diberitahukan apakah produk yang mereka miliki asli atau barang palsu.
Pihaknya juga pernah memperlombakan pembuatan iklan mengenai kegunaan memakai software asli. “Ini animonya bagus sekali. Kita terima 125 video peserta,” ujar Justiasari. MIAP berencana bekerjasama dengan Kementerian Hukum dan HAM untuk melakukan sosialisasi serupa di 33 bandara di Indonesia.
0 Comments
Silakan berkomentar yang baik, dilarang komentar yang berbentuk spam, misalnya unsur pornografi, kata-kata jorok. dll
EmoticonEmoticon