Mralisadikin.net - Pengembangan perekonomian digital menjadi penting bagi masa depan Indonesia. Penggunaan teknologi digital akan mendominasi dunia usaha dalam beberapa waktu mendatang.
Berdasarkan kajian McKinsey pada 2016, sekitar 52,6 juta jenis pekerjaan akan hilang dalam lima tahun ke depan. Hal itu terjadi sebagai dampak dari berkembangnya teknologi digital pada era revoluasi industri 4.0.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan Indonesia berpotensi besar untuk berpengaruh lebih besar di dunia. Teknologi digital akan menciptakan 3,7 juta pekerjaan baru dalam 7 tahun ke depan. Mayoritas pekerjaan itu merupakan sektor jasa.
Pekerja yang dibutuhkan pada sektor jasa yang tumbuh sejalan dengan perkembangan teknologi digital yakni middle higher skilled. Sayangnya, sumber daya manusia Indonesia masih belum memiliki skill yang memadai untuk itu.
Saat ini, sejumlah perusahaan startup Indonesia melejit melampaui perusahaan-perusahaan yang telah berdiri puluhan tahun. Perusahaan startup yang berdiri baru beberapa tahun seperti Go-Jek memiliki valuasi yang sangat besar.
Berkembangnya perusahaan startup berbasis teknologi digital itu tentu membutuhkan tenaga kerja. Peluang yang begitu besar itu ternyata tak bisa diserap pasar kerja.
Kini, tak ada alasan lagi untuk menunda pengembangan diri seiring dengan berkembangnya teknologi digital, salah satunya dengan mempelajari coding. Bukan cuma pekerja, anak-anak pun bisa belajar pemrograman komputer alias coding.
Sejumlah lembaga kursus coding membuka kelas bagi peserta, mulai anak-anak hingga dewasa. Masyarakat yang berminat mempelajari coding berlatar belakang beragam, seperti pelajar, mahasiswa, pekerja, dan pengusaha.
Pada kelas tersebut, anak-anak diajarkan untuk berpikir logis dan algoritmik, kemampuan matematika dan analisa, kerja sama dan kreativitas, serta pemecahan masalah.
Materi utama yang dipelajari di antaranya apps, robot, website, 3D printing, games dan matematika, drone, smart home, serta computer programming.
Sementara, para pekerja dan pengusaha bisa mempelajari cara untuk membangun dan mengembangkan website statis, dinamis, komersial (e-commerce), serta menganalisa website yang telah dikembangkan.
Biaya yang dibutuhkan untuk mengikuti kursus juga tak murah. Paket kelas untuk siswa dewasa dibandrol Rp 20 juta yang bisa diikuti selama 8 pekan.
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhammad Hanif Dhakiri, sadar biaya untuk memperkaya skill pada era revolusi industri 4.0 itu tak murah. Oleh karena itu, pemerintah saat ini tengah mengkaji mekanisme pembiayaan pelatihan keterampilan pekerja agar dapat menguasai teknologi.
Dua mekanisme yang tengah digodok yakni Skill Development Fund(SDF) dan Unemployment Benefit (UB). Pembiayaan pelatihan keterampilan, ia melanjutkan, masuk dalam skenario SDF yang rencananya diambil dari anggaran negara.
0 Comments
Silakan berkomentar yang baik, dilarang komentar yang berbentuk spam, misalnya unsur pornografi, kata-kata jorok. dll
EmoticonEmoticon